Halaman

Kamis, 01 Mei 2014

MASA ANAK SEKOLAH DASAR 6-12 TAHUN (PERIODE INTELEKTUAL)


1.       MEMASUKI MASYARAKAT DI LUAR KELUARGA
Waktu bayi itu lahir, dia merupakan “subyek dengan dunianya sendiri” yang melingkupi DIRI sendiri saja.Sedikit demi sedikit ia akan mengenal dunia luar, mengenal obyek di luar dirinya dengan jalan mengarahkan diri keluar menuju kepada dunia obyektif yang riil.Mulanya sikap anak terhadap kenyataan faktual bercorak sangat subyektif.Dalam fase inilah anak menceburkan diri ke dalam masyarakat luas yaitu masyarakat di luar keluarga,Taman kanak-kanak,sekolah,dan kelompok-kelompok sosial.
Mengingat  perkembangan anak yang amat pesat pada usia sekolah,dan lingkungan keluarga sekarang tidak lagi mampu memberikan seluruh fasilitasnya untuk mengembangkan fungsi-fungsi anak terutama fungsi intelektual dalam mengejar kemajuan zaman  maka anak memerlukan satu lingkungan sosial yang baru berupa sekolahan untuk mengembangkan  potensinya.Dengan adanya peraturan sekolah ,otoritas guru, disiplin kerja,dan cara bergaul serta cara belajar maka akan memberikan segi-segi keindahan dan kesenangan belajar pada anak.Misalnya,anak bisa  belajar secara sistematis ,bisa bergaul akrab dengan temannya dan dapat mengadakan eksperimen kelompok.Semua pengalaman ini akan memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan kepribadian anak.Sampai pada usia kira-kira 3,5 tahun anak adalah keluarga seutuhnya ,setelah 3,5 tahun diganti dengan penghayatan yang lebih rasional dan akan semakin obyektif.Pada usia sekolah ini sikap hidup yang egoisentris diganti dengaan sikap yang “zakelijk”,obyektif,dan empiris  berdasarkan pengalaman. Dan kelak pada usia 13-14 tahun,sikap tersebut berkembang menjadi logis rasional.Emosionalitas anak menjadi berkurang,sedang unsure intelek dan akal akan semakin menonjol.Sehubungan dengan semua ini,masa sekolah rendah disebut pula periode intelektual.

2.       PENGAMATAN ANAK.BEBERAPA TEORI PENGAMATAN

Dalam perkembangan jiwani anak,pengamatan menduduki tempat yang sangat penting.
Beberapa teori mengenai fungsi pengamatan ini di paparkan oleh Meumann,Sten,dan Oswald Kroh.
1.       Teori Meumann: ia membedakan tiga fase perkembangan fungsi pengamatan,yaitu:
a.       Fase sintese fantastis yaitu semua pengamatan atau penghayatan  anak memberikan kesan total.Hanya beberapa bagian saja yang dapat di tangkap jelas oleh anak.Periode ini berlangsung pada usia 7-8  tahun.
b.      Fase analisa yaitu mempunyai ciri bahwa anak-anak sudah mulai memperhatikan macam-macam benda.Periode ini berlangsung pada usia 8-9 tahun.
c.       Fase sintese logis yaitu anak mulai memahami benda-benda dan peristiwa.periode ini berlangsung pada usia 12 tahun keatas.
2.       Teori Stern menampilkan  4 stadium dalam perkembangan fungsi pengamatan anak,yaitu:
a.       Stadium keadaan,usia 0-8 tahun. Anak mulai mendapatkan gambaran total yang samar-samar ,anak kini mengamati benda dan beberapa orang secara teliti.
b.      Stadium perbuatan,usia 8-9 tahun.anak menaruh minat besar terhadap pekerjaan dan perbuatan orang dewasa,serta tingkah laku binatang.
c.       Stadium hubungan,usia 9-10 tahun dan selanjutnya.anak mengamati hubungan dalam dimensi ruang dan waktu.
d.      Stadium perihal (sifat).A nak mulai menganalisa hasil-hasilpengamatannya.
3.       Teori Oswald Kroh,menyatakan adanya 4 periode dalam perkembangan fungsi pengamatan anak,yaitu:
a.       Perode sintese fantastis,7-8 tahun.Artinya segala hasil pengamatan merupakan kesan totalitas atau global,sedang sifatnya masih samar-samar.
b.      Perioderealisme naïf,8-10 tahun.Anak sudah bisa membedakan  bagian/onderdil,ttapi belum mampu menghubungkan satu sama lain dengan hubungan totalitas.
c.       Periode realism kritis,10-12 tahun.Pengamatannya sudah bersifat kritis dan realistis.
d.      Periode subyektif,12-14 tahun.Unsur emosi dan perasaan mulai muncul kembali,dan kuat sekali mempengaruhi penilaian anak terhadap pengamatannya.
Kesimpulan dari tiga pendapat tersebut yaitu:
1.       Dimulai dari pengamatan kompleks-totalitas,menuju pada bagian-bagian/onderdil.
2.       Berangkat dari sikap pasif menerima,menuju pada sikap pemahaman,aktif,mendekati,dan mencoba mengerti.
3.       Bertitik tolak dari AKU,menuju kepada obyek-obyek dunia sekitar.
4.       Dari dunia fantasi menuju ke dunia realitas.

3.       PIKIRAN ,INGATAN DAN FANTASI ANAK

Minat anak periode ini terutama tercurah pada segala sesuatu yang dinamis bergerak.Segala Sesutu yang aktif dan bergerak akan sangat menarik perhatian anak.Ingatan anak pada usia 8-12 tahun ini mencapai intensitas paling besar,dan paling kuat.daya hafal  dan daya memorisasi adalah paling kuat.Pada usia  8-9 tahun anak menyukai sekali cerita-cerita dongeng,hal ini dapat meningkatkan minat anak sehingga lambat laun unsure kritis mulai muncul.Namun unsure fantasi masih tetap memegang peranan penting.
 4. KEHIDUPAN PERASAAN ANAK,RASA TAKUT
Pada umumnya anak itu lebih emosional daripada orang dwesa. Pada usia sekolah dasar anak cepat merasa puas. Sifatnya optimis, dan kurang dirisaukan olel rasa penyesalan.Perasaan intelektual anak pada periode ini sangat besar. Teka-teki  silang,soal-soal matematika dan perhitungan yang pelik-pelik merupakan daya tarik besar  untuk dipecahkan oleh anak. Mengenai perasaan religius pada anak dapat dinyatakan bahwa gambaran-gambaran fantasi anak  mengenai sorga,neraka,dan Tuhan jadi semakin menipis,bersamaan dengan menghilangnya cerita dongeng-dongeng fantasi.Jadi pandangan anak betul-betul DIESSEETIG, yaitu mengarah pada masa kehidupan sekarang.Mengenai perasaan takut pada anak dapat dinyatakan sebagai berikut:perasaan takut  dan cemas itu adalah unsur utama  dari kehidupan perasaan yang latent,dan merupakan naluri yang memperingatkan manusia akan adanya bahaya, agar siap sedia melindungi dan mempertahankan diri dari ancaman bahaya.Rasa takut ini dan cemas ini bukan gejala yang abnormal pada anak. Rasa takut ini hanya di sebabkan oleh:
1.       Kurangnya pengetahuan dan pengertian anak
2.       Kurang adanya kepercayaan diri; juga oleh
3.       Kesadaran diri anak, bahwa dia masih lemah dan bodoh,
4.       Lagi pula fantasi anak masih sering memutar balikkan dan membesar-basarkan  realitas.
Untuk menghilangkan rasa takut pada anak,orang tua tidak boleh bersikap keras tetapi orang tua harus bisa memberikan penjelasan yang terang gamblang terhadap anak mengenai setiap benda atau peristiwa,agar anak bisa mendapatkan wawasan yang benar  dan mendalam.
Untuk memberikan rasa tenang, tanpa ketegangan dan ketakutan, dapat digunakan cara-cara sebagai berikut:
1.       Memberikan kebebasan terpimpin pada saat bermain
2.       Makan malam tidak terlalu kekenyangan
3.       Menyibukkan anak dengan permainan yang tenang
4.       Menyelesaikan pekerjaan tangan yang ringan sebelum tidur,dan
5.       Mendengarkan cerita-cerita kepahlawanan penuh keberanian, kejujuran, dan keindahan.    
                                      
5.       KEHIDUPAN VOLUTIF (KONATIF, KEMAUAN)
Fungsi kemauan anak pada masa ini belum berkembang dengan penuh.Artinya: anak belum bisa mengatur diri sendiri,belum ada prroses regulasi diri. Dia lebih suka tunduk pada kewivawaan yang tegas dari orang tua dan pendidik.Pada anak usia 10-11 tahun,biasanya timbul kesukaan pada satu atau dua mata pelajaran , misalnya matematika/berhitung dan ilmu hayat.
Yang penting untuk diperhatikan pada usia sekolah rendah ini adalah:daya kemauan anak belum kuat dan belum berkembang penuh.Anak akan mudah dipengaruhi oleh ajakan-ajakan yang bersifat positif maupun negative.
Dalam keadaan normal,pada usia 12 tahun anak Sekolah Dasar  tersebut merupakan individu yang tenang dan seimbang.Oleh karena itu anak disebut sebagai ENFANT FAIT, yaitu anak yang komplit,lengkap, anak yang sudah biasa.Ciri-ciri enfant fait ialah:
1.       Rohani dan jasmani anak dalam kondisi baik
2.       Saat ketenangan dan pengendapan perasaan-perasaan
3.       Minat yang besar dan segar terhadap macam-macam peristiwa
4.       Ingatan yang sangat kuat
5.       Dorongan ingin tahu yang besar
6.       Semangat belajar yang tinggi

LINDWORSKY menamakan usaha menumbuhkan motif-motif tersebut sebagai:kultivasi motif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar